Entri Populer

Selasa, 30 Desember 2014

Complicated Love #CHAPTER 1


Ini cerita baru karya saya. Cerita yang berbentuk novel namun belum dibukukan. Karena ini baru saya buat, dan baru saya publikasikan. Cerita ini hanyalah Cerita Fiksi. Tidak bermaksud menyinggung. Saya harap kalian dapat menikmatinya. Dan mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat, dan banyak kekurangan dari tulisan, kalimat dll. Saya baru belajar. Terima kasih! Selamat membaca!
.
.
.
.
.
                Cinta. Banyak yang berkata cinta itu aneh. Sebenarnya cinta itu tidak aneh tapi kita yang menjalaninya yang aneh. Kita tidak pernah berpikir panjang dari apa yang kita lakukan. Itu yang membuat kita menjadi aneh.
                Cinta. Cinta itu indah jika kita dapat memahaminya. Dapat saling percaya satu sama lain. Dapat menerima segala perbedaan yang ada baik itu merupakan fisik, rohani, ataupun apapun.
                Cinta itu buta. Buta tak dapat melihat yang mana yang baik dan yang mana yang buruk. Cinta hanya dapat menyimpulkan komitmen dengan sekejap mata tanpa mendalaminya lebih lanjut.
                Cinta membuat hidup berwarna dan tak berwarna. Cinta hanya dapat membuat luka jika kita tak dapat menjaganya. Jaga mata, jaga hati, jaga tingkah laku, dan jaga pikiran.
                Seperti yang sedang saya rasakan. Saya alami. Dan saya perbuat. This is my Story.

CHAPTER I.
                Dua tahun yang lalu, saya pernah mempunyai seorang sahabat kecil. Saya dan dia sudah bersama sejak masih dalam kandungan. Namun, kebersamaan itu harus musnah. Dikarenakan satu hal yang membuat saya harus meninggalkan sahabat kecil saya. Saya yang dulu masih berumur 15 tahun, pindah rumah dari Palembang ke Jakarta. Hal ini dikarenakan papa saya mengambil tugas di Jakarta.
                Dua minggu setelah saya pindah rumah. Sahabat kecil saya tak pernah mengabari saya lagi. Saya selalu berusaha menelpon, sms, whatsapp, Chatting, tapi tak pernah ada balasan. Saya tidak tahu kenapa dan mengapa. Apa salah saya? Selama ini, saya merasa tak pernah berubah dalam hal sikap atau apapun.
                Saya merenung. Berpikir, kenapa dia tak dapat saya hubungi lagi. “Kemana kamu? Aku mencarimu. Andai aku dapat kembali. Aku akan segera kembali menemuimu. Aku merindukanmu disini.” Pikiranku tak lepas dari sahabat kecilku.
TOK TOK TOK....
                “Ya? Sebentar!” saya membuka pintu kamar saya. KREKK~. “Ohh abang. Ada apa bang?”. Ternyata itu adalah abang saya, Aditya. “Gak papa. Abang Cuma ngecek kamu aja. Kenapa kamu gak keluar-keluar kamar dari tadi? Kamu ngapain?”.
Saya terdiam, kembali merenung. Abang saya merangkul saya. “Kamu kenapa?”. Saya merunduk seraya berkata “Aku kangen Chelsea bang. Aku gak pernah kontak-kontakan lagi sama dia”.  Chelsea adalah nama dari sahabat kecil saya. “Lho kenapa?”. Saya menggeleng-gelengkan kepala “Aku gak tahu bang. Aku ngerasa aku gak pernah berubah kok tapi gak tau kenapa nomer dia gak bisa aku hubungi lagi. Aku juga udah ngewhatsapp, ngechat, ngePing, tapi gak ada respon. Aku bingung bang”.
“Hem.. mungkin dia ganti SIM Card dan lupa ngasih tau kamu. Atau mungkin handphone dia hilang. Kan bisa jadi gitu. Udah! Sekarang kamu gak usah sedih-sedih lagi. Kan ada abang, ada Dek Cindy, ada papa, mama, kamu gak sendirian kok.” Saya mengangguk. “Senyum dong” abang saya memegang pipi dan berusaha membuat saya tersenyum kembali. Saya pun kembali tersenyum. “Nah, gitu dong kan cakep nya kelihatan”. Saya mengangguk. “Sekarang kamu ikut abang. Selama dua minggu ini kamu gak pernah ke sekolah lagi kan? Sekarang kamu harus sekolah lagi.”
“Tapi bang, aku sekolah dimana?”. Abang saya tersenyum lalu berkata “Ya udah makanya ikut abang. Sekarang kamu ganti baju dulu deh. Terus kita pergi ke sekolahan kamu. Abang jamin sekolahan kamu pasti bakalan lebih bagus daripada sekolahan kamu yang dulu”. Saya menggangguk. Abang saya meninggalkan saya.
BEBERAPA MENIT KEMUDIAN...
                Saya keluar dari kamar saya dan segera menuju ke lantai bawah. Kamar saya berada di lantai dua. Sebelumnya saya dan keluarga saya menginap di salah satu apartemen milik kakek saya. Yang berada tepat didaerah Bundaran HI, Jakarta Pusat.
                “Sudah siap?” tanya abang saya yang telah berada digarasi mobil. “Iya. Kita perginya naik mobil?”. Abang saya mengangguk yang berarti IYA. Saya segera masuk kedalam mobil saya. Abang saya pun masuk ke dalam mobil. Mobil bermerk HONDA JAZZ (RED) berplat nomer B 1998 AB melaju dijalanan raya.
TAK LAMA KEMUDIAN...
                Disini lah saya “SMA NEGERI 8 JAKARTA SELATAN”. Sekolahan yang bagus, bersih, dan nampaknya tertib. Saya menginjakkan kaki saya untuk pertama kalinya digedung yang akan menjadi sekolah baru saya.
                “Kok diam aja disitu? Ayo masuk!”. Saya mengangguk. Kaki saya mulai berjalan langkah demi langkah. Tibalah saya didepan pintu RUANG KEPALA SEKOLAH. Saya masuk dan wahh! Saya sangat terkejut. Piala, Medali, Dan piagam terpampang banyak disebuah lemari kaca yang besar.
 “Silahkan duduk!” ujar kepsek yang menurut saya masih muda. Saya dan abang saya duduk dan abang saya mengeluarkan seberkas map yang isinya hasil dari belajar saya dua minggu yang lalu. “Bagus!” pak kespek membolak balikkan lembar demi lembar kertas. “Bagaimana Pak? Adik saya bisa bersekolah disini atau tidak?” ujar abang saya. Bapak berkepala plontos itu mengangguk seraya berkata “Ya, adik kamu bisa bersekolah disini. Nilai-nilainya cukup memuaskan”. Saya dan abang saya berhembus lega. “Mulai besok kamu sudah dapat bersekolah disini. Semoga kamu dapat membanggakan sekolahan ini”. Saya mengangguk.
“Terima kasih pak!” ujar saya dan abang saya. “Baik, saya dan adik saya permisi dulu. Sekali lagi terima kasih pak!”. Bapak itu tersenyum lalu kemudian menerima uluran tangan dari abang saya yang mengajaknya bersalaman.
Abang saya membelai rambut saya. “Besok jangan bangun kesiangan. Nanti abang yang anter kamu” ujar abang saya. “lho kok abang? Papa aja ya. Papa gak pernah lho nganter aku sekolah lagi”. Abang mengelus pundak saya dan berkata “Nanti abang bilangin ya. Insyaallah papa bisa anter kamu”. Saya mengangguk. Saya dan abang saya pulang ke rumah saya.

Sesampai disana, saya langsung masuk ke dalam kamar saya. Tanpa menjawab pertanyaan mama saya sebelumnya “Gimana gas? Diterima?”. Namun, pertanyaan itu hanya dijawab oleh abang saya. Abang saya mengangguk, ketika itu juga mama menghela nafas lega.
****
Kembali saya teringat akan sosok sahabat kecil saya, Chelsea. Entah kenapa pikiran saya tak dapat lepas dari Chelsea. Apakah saya sedang jatuh cinta? Entahlah! Saya rasa tak mungkin. Saya dan Chelsea berbeda keyakinan (AGAMA). Saya seorang muslim sementara dia adalah seorang kristiani protestan. Tak mungkin bagi saya untuk dapat bersamanya. Saya hanya ingin bersahabat dengannya. Selamanya.
Perlahan tapi pasti mata saya memejam dengan sendirinya. Bayang-bayang Chelsea masih bertengker didalam pikiran saya. Walaupun saya sedang ternyenyak dan terhanyut dalam sebuah dunia mimpi. 

BERSAMBUNG.....
Tunggu lanjutannya minggu depan ya :) Terima kasih!

Selasa, 14 Oktober 2014

MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI BERBASIS STEK


A.    PENGERTIAN KOMPUTER
Komputer berasal dari bahasa inggris yang artinya menghitung. Komputer juga merupakan sebuah alat yang digunakan secara prosedual. Komponen sistem komputer terdiri dari tiga bagian :
1.       Hardware (perangkat keras). Contoh : mouse, monitor, CPU, dan keyboard.
2.       Software (Perangkat lunak).
3.       Brainware (pengguna/user).

   1.    Hardware (perangkat Keras).
Perangkat keras adalah suatu perangkat yang berfungsi melakukan proses masukan, proses pengolahan data, dan proses pengeluaran data.
BLOK DIAGRAM.
          Media
      Penyimpanan
 
  Perangkat Keluaran
    (Output Devices)
 
  Perangkat proses
 
   Perangkat Masukan
       (input devices)
 
 



                                                                                                                             

  


    2.    Software (perangkat lunak).
Perangkat lunak adalah suatu perangkat yang berfungsi sebagai jembatan penghubung antara perangkat keras dan pengguna. Perangkat lunak yang kita gunakan saat ini adalah sistem operasi/operation system. Secara garis besar sistem operasi dibagi menjadi dua, yaitu system operasi berbasis teks dan sistem operasi berbasis Graphical User Interface (GUI). Sistem operasi berbasis teks lebih dikenal dengan istilah Disk Operating System (DOS) dan sistem operasi berbasis GUI disebut windows.


SEMOGA BERMANFAAT!

Beberapa Macam Puisi Menarik Karya Sri Hartini dan FItriyani

Hai, Saya yang punya Blog ini ingin menampilkan puisi hasil karya teman-teman saya dan saya. Mungkin puisi nya tak sebagus hasil karya Chairil Anwar. Kami masih tahap pembelajaran. Jadi, maaf apabila kurang tepat kata-katanya. Berikut puisi-puisi tersebut : 


AIR MATA
(Cipt. Sri Hartini)

Air mata...
Adalah sebuah tetesan air yang tak berdaya
Didalam diri ini hanya setetes air mata 
Yang menemani kehidupan
Disaat suka dan duka
Hanya air matalah yang menjadi seorang sahabat
Yang tak bernyawa

Terima kasih air mata
Semoga air mata ini
Menjadi kenangan 
Terindah....










SAHABAT 
(Cipt. Fitriyani)

Kita mengenal tanpa sengaja
Mencoba akrab dengan segala perbedaan yang ada
Lalu menjadi teman yang dekat
Bahkan menjadi sepasang sahabat

Suka duka kita lalui bersama
Dengan segala rintangan yang dihadapi
Tak pernah terlintas dalam pikiran untuk saling berpisah... 





CERITA CINTA 
(Cipt. Adeshella Agustina)

Disaat kebahagia tiada
Kesedihan itu pun tiba
Disaat kesedihan tiba
Engkau ada
Dan disaat itulah hatiku gundah....

Engkau satu-satunya 
Yang selalu ada
Membuat hidup lebih berwarna
Namun aku tersadar bahwa engkau harus bersamanya... 

Gelisah melanda
Sepi ku rasa
Tiada kau disampingku 
Tiada lagi sandaran disaat aku terluka
Tiada lagi tawa indah mu
Semoga kau bahagia bersamanya....







Terima kasih ya sudah sempetin baca Blog ini :-) jangan lupa dikomentar!

Kamis, 03 April 2014

Cerbung -Love Story Of me- Part 2

Nih gua lanjutin cerbungnya , maaf ya kalo lama :D
enjoy :)
.
.
.
.
.

CHAPTER 2

         
To : Shelvi

    Hai, kamu pasti lagi bingung dimana pena kamu kan? Aku tahu loh dimana. Kamu temuin aku di lapangan basket ya. Nanti aku kasih pena kamu sekalian ada yang mau aku omongin sama kamu. See you J
 


                                                                                                        Riko.. 

          “Siapa nih orang, kok dia bisa tau pena gue?” beribu-ribu pertanyaaan melayang terombang-ambing di benak dan pikiran gue. Tanpa menunda waktu terlalu banyak lagi, gue segera melangkahkan kaki gue menuju lapangan Basket.

****

          Gue telah sampai dimana tempat yang dijanjikan si cowok misteri itu. Gue melihat di sekeliling gue. Tak ada orang satu pun. Gue menjadi ragu akan dari surat itu. Apa dia sudah pulang? Terus pena gue gimana? Dia siapa sih? Pertanyaan-pertanyaan itu pun muncul di dalam otak gue lagi.
          “Kamu Shelvi kan?” Suara seorang cowok yang begitu asing terdengar di telinga gue sangat jelas. Gue menoleh ke belakang. Dan ternyata orang yang berbicara tadi adalah cowok yang gue lihat di kelas tadi. Jadi namanya Riko toh. “I..iya. Lo Riko ya?”
          Dia mendekat dan makin mendekat. Tubuh gue kaku. Hati gue berdegup kencang. Mau apa nih cowok? OMG!
          “Tenang aja aku gak bakal ngapa-ngapain kamu kok. Biasa aja ekspresi muka nya” dia sedikit tertawa. Gue pun jadi salah tingkah. Gue tertawa kecil “Iya. Terus dimana pena gue?” gue berusaha tenang dan mulai mengalihkan pembicaraan. Dia merabah saku nya dan terlihat pena gue yang sekarang berada dalam genggamannya. “Pena gue?” gue sedikit melotot.
          “Biasa aja. Iya aku yang ngambil pena kamu. Maaf sebelumnya. Aku pikir dengan cara ini aku bisa ketemu dan ngobrol sama kamu” Tangannya membuka genggaman tangan gue dan memberikan pena itu kepada gue lagi.
          “Kenapa gak di kelas aja? Kan kita bisa ngobrol tanpa Lo ngambil pena gue.”
          Dia menunduk “Gue minta maaf. Gue malu.” Gue tertawa “kenapa mesti malu?”. Dia tak menjawab lagi. “Oke, kalo gak mau jawab gak papa. Terus Lo mau ngomong apa?” gue berusaha membuat suasana tak terasa tegang.
          Dia menarik nafas nya. Dapat dilihat dari dadanya yang bergerak dari bawah ke atas. “Kita belum kenalan kan? Aku boleh minta nomer kamu atau facebook kamu?”.
          “Tentu aja boleh”
          “Serius?”
          Gue mengangguk seraya mengiyakan permintaannya. Tanpa di komando lagi, Riko segera mengeluarkan handphone nya dari saku celananya. “Berapa?”.
          “0819..........”
          “Nama facebook kamu apa?”
          “Gue gak punya facebook” dalam batin gue, gue tertawa kecil. Senyuman gue tak dapat gue sembunyikan hingga dia pun berkata “kamu bohong ya?”. Gue pun melepaskan tawa gue di hadapannya. “hahaha kok Lo bisa tau sih?”. Riko tak menjawab namun tanpa dia menjawab pun gue udah tau dari cara nya yang sok-sokan membetulkan kerah bajunya. “oke gak usah di jawab. Gue udah tau kok Lo bakal nyombongin diri Lo dengan bilang gue gitu loh”.
          Tatapan mata nya berubah. Gue gak ngerti apa maksud dari tatapan mata tersebut tapi yang jelas gue gak mau tau. “jadi nama facebook kamu apa?”.
          Gue terdiam. Ingin sekali rasanya mengerjai cowok ganteng ini tapi karena gue gak tega akhirnya gue jawab aja “Shelvi Anatasya”.
          “Foto profil nya?”
          “ya jelas foto gue lah. Foto gue lagi pakek baju dress ungu”.
          “oke, nanti confir gue ya terus kita chattingan oke?:”
          “oke deh”. Suasana hening seketika. Gue bingung harus berkata apa lagi. Dan Riko pun mungkin sama dengan yang gue alami. Kami sama-sama terdiam hingga handphone gue berbunyi. Ringtone Never Say Never dari Justin Bieber pun terdengar nyaring di tempat sepi itu. Mata gue membulat ketika melihat nama yang nelpon gue. Bokap gue.
          Mampus dah gue, bokap gue nelpon. Pasti gue dimarahin nih. Batin gue gelisah. Kegelisahan itu juga dapat dirasakan Riko. “ada apa Vi? Kok telponnya gak diangkat?”. Gue tak menjawab namun gue menunjukkan handphone gue di hadapan Riko. Riko membaca “Bokap”.
          “Sini biar gue yang angkat”.
          Belum sempat gue menyatakan setuju atau tidaknya. Riko dengan sergap mengambil handphone di dalam genggaman gue.

(Via Telepon)
Riko            : hallo...
Bokap         : ini siapa ya? Shelvi mana?
Riko            : maaf om, saya teman Shelvi. Shelvi nya ada di samping saya kok om. Om gak usah khawatir. Saya akan menjaga anak om.
Bokap         : ohh.. sekarang kalian ada dimana?
Riko            : kami masih di sekolahan om. Di lapangan Basket. Kalau boleh saya ingin mengajak anak om untuk jalan-jalan sebentar.
Bokap         : boleh. Tapi ingat, jangan lama-lama dan jangan apakan anak saya.
Riko            : baik om. Saya jamin kalau Shelvi di dekat saya gak akan ada satu luka pun.
Bokap         : om pegang janji kamu!
Riko            : baik om.

          Percakapan lewat telpon dihentikan. Riko mengembalikan handphone gue. Muka gue rada gak senang gitu. Karena Riko seenaknya aja ngambil handphone gue. Riko menatap gue dengan penuh tanda Tanya di benaknya.
          “Shelvi? Kamu kenapa?”
          “gak!”
          “jalan yok!” mata membulat. Riko masih menunggu jawaban dari gue. Mukanya mulai berubah memelas. Ininih yang buat gue gak bisa nolak permintaannya. “Lo kenapa masang muka melas gitu sih? Iya deh gue mau” Riko kegirangan, namun dalam batin gue bergerutu.
          “Mau kemana sih?” pertanyaan gue ini mungkin membuatnya bingung. Sangat terlihat jelas dari raut mukanya yang berubah. Riko mengerutkan keningnya. Bola matanya memutar kesana kemari. Gue tahu pasti dia bingung mau ngajak gue kemana.
          Tak lama, raut muka Riko berbeda. Seperti telah menemukan suatu tempat. “Gue tau”. Alis mata gue mulai gue naikin. Gue mengerutkan kening gue. “kemana?”. Riko tak menjawab. Riko segera menggenggam tangan gue dan mengajak gue ke suatu tempat. Yang tiada lain adalah tempat parkir motornya.
          Gue makin bingung. Beribu-ribu pertanyaan di benak gue berkumpul. Menemukan suatu jawaban. “Lo mau ajak gue kemana sih? Gue jadi bingung deh”.
          “udah! Gak usah banyak tanya. Naik yok!” jawabnya dengan menaiki motor ninja berwarna ungu nya. Ungu, gue suka warna tersebut. Awalnya gue sempat menolak, namun Riko memaksa gue dan akhirnya gue ikutin aja. Gue naik ke motor kerennya itu. “Pegangan dong!”. Gue menuruti kemauannya. Gue memeluk erat tubuhnya saat diatas motor tersebut.

Beberapa menit berlalu…
Kita telah sampai ditempat tujuan. Gue tak begitu tahu dimana gue sekarang. Maklum aja, gue kan baru pindah kesini.
“kenapa? Gak pernah kesini ya?” suara tersebut mengejutkan gue. Gue senyum-senyum malu. “iya. Kan Lo tau sendiri gue baru pindah kesini”. Riko tersenyum. Dia mengangguk seakan mengerti posisi gue sekarang.
Riko mengeluarkan sesuatu benda dari sakunya. Sapu tangan berwarna ungu. Gue yakin pasti Riko suka sama warna ungu. Karena segala yang ia miliki berwarna ungu semua. “Lo mau ngapain?” gue melotot seketika.
Mau ngapain nih orang? Kok sapu tangannya di kasih ke gue. Ada apa ini? Sapu tangan tersebut semakin dekat dengan gue. Riko sekarang tepat berada di belakang gue. Sapu tangan tersebut sekarang telah menempel di mata gue. “Kenapa mata gue ditutup?”. Riko hanya menjawab singkat. “Ikutin aja”.

Gue tak menjawab. Entah kenapa tiba-tiba gue seakan pasrah. Gue ngikutin semua kemauannya. Seakan-akan gue telah dihipnotis. Gue tak memberontak sedikit pun. Riko mengajak gue ke suatu tempat yang gak gue tau. Bahkan gak pernah gue datengin.

-BERSAMBUNG-

gimana? penasaran dengan kelanjutannya? tetap stay di blog ini :) sertakan komentar kalian :)

Kamis, 20 Maret 2014

Cerbung -Love Story Of me- Part 1

Setelah baca cerbung ini mungkin kalian akan ngirain gue adalah orang yang paling bego bin tolol karena mau di modusin banyak cowok. Namun, itulah yang gue alami. Gue belajar satu hal dari perjalanan cinta gue yaitu…
          Doa, Usaha, dan Berjuang. Tiga hal yang selalu membuat gue selalu semangat dalam menjalani hari-hari gue yang sangat amat terpuruk.

CHAPTER 1.

          Nama gue Shelvi. Gue masih duduk di bangku sekolah menengah. Gue anak sulung atau pertama dari dua bersaudara. Cinta? Gue mulai mengenal cinta semenjak gue duduk di bangku sd kelas 5. gue masih inget gimana cara gue dapetin cinta pertama gue. Buat kalian jangan di contoh ya!
Oh ya, gue lahir di kota yang terkenal dengan kota kembang. Bandung. 
          Mulanya, gue tinggal di daerah cikampek, Jawa Barat. Namun karena tuntutan dari orangtua gue yang harus pindah ke rumah baru gue di Bogor. Gue sempat menolak tapi hal itu tetap akan di laksanakan. Gue gak bisangelakuin apa-apa lagi. Seminggu sebelum gue pindah, gue dan sahabat-sahabat gue mengadakan project perpisahan gue. Terdengar agak sedikit berlebihan. Tapi gue menikmati project tersebut. Kami melakukan banyak kegiatan yang mengasyikkan.
          Itu gak akan gue lupakan. Bahkan sulit untuk gue lupakan. Thanks guys.
Seminggu berlalu, tepat pukul 08.00 pagi. Gue dan keluarga gue resmi pindah dari tempat yang telah membuat hari-hari gue tersenyum bersama sahabat-sahabat gue. Rumah baru kehidupan baru. Kehidupan yang gak akan pernah gue sangka. Gue benci dengan hal-hal yang baru.
          Pagi itu, ayah gue mengenalkan sekolahan baru gue. Dan hari itu juga gue resmi menjadi bagian dari smp Harapan Jaya. Mata gue tertancap tajam saat melihat-lihat setiap sudut ruangan. Cukup bagus. Lapangan yang sangat luas. Lingkungan yang cukup bersih. Indah!
          “Selamat Pagi, Pak. Bapak wali dari siswi baru ini?” Seorang pria berkumis tebal mengulurkan tangan nya ke hadapan ayah gue. Sambutan itu di respect oleh ayah gue.
          “Selamat Pagi. Iya betul pak” jabatan tangan terjadi. Bapak berkumis tebal itu bercakap-cakap dengan ayah gue. Gue gak peduli. Gue masih memperhatikan setiap sisi dari sekolahan tersebut. Kebetulan pagi itu, siswa-siswi melaksanakan kegiatan yang biasa di lakukan pada hari senin. Upacara.
          “Ini anak saya pak. Namanya Shelvia Anatasya.” Bokap gue nunjuk gue dan melirik mata gue sebagai kode ke gue. Gue pun langsung dapat menangkap kode tersebut. Gue senyum penuh hormat ke bapak berkumis tebal itu. Bapak itu senyum balik ke gue dan melihat-lihat hasil raport gue  “Anak bapak berprestasi. Sebentar ya pak, saya panggilkan wali kelas yang akan mengantar anak bapak ke kelas baru nya”.
          Kenapa sih gue mesti pindah ke sekolahan yang kubu gini? Katrok! Gak level sama gue. Beda jauh! Hati gue bergerutu. Gue sebenarnya gak mau pindah ke tempat yang norak kayak gini. Arggghhhh!!
          Seorang Bapak berkepala plontos datang menemui bapak berkumis itu. Gue yakin pasti tu orang adalah wali kelas gue nantinya. OMG, dunia bakal kiamat! “Bapak memanggil saya?” bapak berkepala plontos itu pun duduk tanpa di komando. “iya, tolong antarkan anak ini ke kelas anda”.
“Baik pak” bapak itu berdiri serta mengajak gue ke kelas nya yang gue perkirakan akan sangat amat buruk.

****

          Semua dimulai, disini lah gue. Ditempat yang gue gak akan pernah duga akan datang dan belajar di sini. Tempat yang 100% berbeda dengan sekolahan gue yang dulu. Semua yang ada di kelas itu amat kotor bahkan semua muridnya pun terlihat. Semua melihat gue dengan tatapan bingung. Peduli amat!
“Ini kelas kamu shellvi. Semoga kamu betah sekolah disini” dengan setengah hati gue menjawab “terima kasih pak”. Bapak itu pergi meninggalkan gue di kelas kumuh itu. Gue duduk di bagian dua dari belakang. Mata gue tak terlepas dari setiap sudut ruangan kelas tersebut. OMG, ini bakal jadi kelas gue? Oh no!!
Gue menatap satu persatu teman-teman baru gue. Semua gak ada yang ganteng dan terlihat bersih tanpa noda. Terutama teman sebangku gue. Tubuhnya gendut banget. Gue gak bisa bayangin gimana kalo nanti gue temenan sama dia. Satu persatu dari mereka mendekati gue. Gue hanya bisa senyum. Itupun terpaksa.
Temen sebangku gue tersenyum ke gue kemudian mengulurkan tangannya sebagai tanda ingin kenalan sama gue. “Nama kamu siapa?” gue mengambil tangannya dan jabatan tangan pun terjadi “Panggil aja Shellvi” gue tersenyum.
“Aku Ara. Salam kenal ya”
“iya. Makasih ya” gue tersenyum simpul.
“kamu pindahan dari mana?” belum sempat menjawab, ada pertanyaan baru yang dilontarkan seorang cewek yang berhijab. “Handphone Lo merk apa?”. Banyak pertanyaan yang mereka lontarkan sehingga gue bingung akan menjawab yang mana.
“Tanyanya satu-satu dong” semua terdiam. Gue jadi salah tingkah. Apa mereka marah ya? Suasana hening seketika. Keheningan itu gue pecahkan dengan menjawab pertanyaan dari teman sebangku gue.
“Gue pindahan dari SMPN 1. Ada pertanyaan lagi? Oh iya, salam kenal dari gue untuk kalian semua” senyuman termanis gue tunjukan kepada mereka.
Dengan kompak mereka menjawab “OHhhhhhh….”.
Tak lama kemudian, Seorang guru datang ke kelas gue. Gue gak nyangka ternyata tu guru adalah bapak berkepala plontos tadi. Bapak itu bernama Pak Wodi. Dia adalah seorang guru Fisika sekaligus menjadi wali kelas gue.
“Selamat pagi anak-anak!”
“pagi pak!”
“Kalian sudah bertemu dengan teman baru kalian kan?”
Dengan kompak mereka menjawab “Sudah pak”. Tatapan Bapak berkepala plontos itu sangat tajam. Dia menatap ke gue sebagai kode. Tanpa di komando lagi, gue berdiri di depan kelas. Dari sini sangat amat nyata raut wajah teman-teman baru gue. Entah kenapa, mata gue berhenti pada satu cowok yang menurut gue berbeda dengan semua cowok di kelas ini. Gue belum mengenal siapa dia tapi yang jelas gue merasa ingin mengenalnya lebih jauh.
“Perkenalkan diri kamu” ucap bapak berkepala plontos itu.
Dengan senang hati gue memperkenalkan diri. “Hai guys, nama gue  Shellvi. Gue pindahan dari SMPN 1. mungkin kalian udah tau dimana sekolah tersebut. Salam kenal dari gue. Semoga kita bisa jadi teman baik”. Senyuman terbaik gue lontarkan. “Haiiiiii........” suara mereka menggerumu di kelas itu.
“Baiklah, kamu boleh duduk” gue pun duduk namun sebelum itu gue mengucapkan “Terima kasih pak”.
Pelajaran dimulai. Gue banyak bertanya-tanya kepada teman sebangku gue mengenai pelajaran dalam satu minggu dan semua yang berada di kelas itu.


****

          Teng...Teng....
          Bel tanda istirahat telah berbunyi. Hal ini lah yang selalu gue tunggu. Kali ini gue harus jajan dan main dengan satu orang teman saja. Ya maklum aja, namanya juga anak baru. Satu orang tersebut adalah teman sebangku gue, Ara. Setiap sudut dari sekitar sekolahan ini tak lepas dari pandangan gue. Dalam hati gue sangat amat berharap agar cepat PULANG. Gue gak tahan di sekolah baru ini. Gak ada sahabat. Gak ada siapa pun yang dapat gue tertawa. Hidup gue sunyi tanpa kesenangan.
          Menit demi menit berlalu, gue ngejalani itu semua dengan setengah hati. Tak lama, Bel tanda masuk berbunyi. Gue dan semua anak di sekolahan itu masuk ke kelas masing-masing.

3 Jam berlalu….
          Bel yang gue nanti-nanti akhirnya berbunyi juga. Bel tanda pulang. Secepat kilat gue membereskan buku-buku di atas meja gue. Inilah yang gue tunggu-tunggu.
          “Sikap! Beri Salam!!”
          Kami semua berdiri dan memberikan hormat untuk pulang. “Assalamu’alaikum wr.wb”. “Silahkan pulang” bapak itu keluar dan kemudian diikuti oleh langkah kaki kami semua.
          Gue pulang terakhir. Padahal niat gue ingin pulang lebih awal tapi sialnya pena kesayangan gue hilang. Entah kemana. Mata gue bolak-balik mencari dimana pen gue. Masa iya baru pertama masuk pena gue sudah hilang aja??
          Tak sengaja gue menemukan sebuah lembar kertas di samping kursi gue. “Apa ya isinya?” gue pun membuka dan membaca isi surat tersebut. 
.
.
BERSAMBUNG :D

gimana cerbung gue? bagus gak? kasih komentar dong, tunggu di part selanjutnya ya ;)

(Lirik + Terjemahan) Justin Bieber - Turn To You

gue gak tau harus ngomong apa tapi yang jelas setelah kalian tau arti dari lagu abang kita yang satu ini, gue yakin kalian sependapat dengan gue yaitu MENGHARUKAN :')
enjoy :)

  •   
  •  
  •  
JUSTIN BIEBER - TURN TO YOU 


You worked two jobs
To keep a roof up over our heads
You chose life for me
No you never gave up
I admire you for the strength you instilled in me

You were so young
You were just my age when you had me
Mom, you were so brave
There was nothing that would stop or get in our way
And I know you will always be there for me

So when you’re lost and you’re tired
When you’re broken in two
Let my love take you higher
Cause I still turn to you
I still turn to you
I still turn to you

It was ’94
The year that everything started to change
From before, You had to be a woman
You were forced to change your ways
To change your ways

Then you found the Lord
You gave your life to Him
And you could not ignore
The love he had for you
And I wanted more of your heart

So when you’re lost and you’re tired
When you’re broken in two
Let my love take you higher
Cause I still turn to you.

I don’t know what I’d do if you left me
So please don’t go away
Everything that you are is who I am
Who I am today.

So when you’re lost and you’re tired
When you’re broken in two
Let my love take you higher
Cause I still turn to you
I still turn to you
I still turn to you

Cause I, I turn to you

ARTINYA : 

kau bekerja dua pekerjaan
Untuk menjaga atap di atas kepala kita
kau memilih hidup bagi saya
Tidak kau tidak pernah menyerah
Saya mengagumi kau untuk kekuatan kau menanamkan dalam diri saya

Kau begitu muda
kau hanya usia saya ketika kau harus menjadi
Ibu , kau begitu berani
Tidak ada yang akan menghentikan atau mendapatkan di jalan kami
Dan aku tahu kau akan selalu ada untukku

Jadi, ketika kau tersesat dan kau lelah
Ketika kau patah di dua
Biarkan cintaku membawa kau lebih tinggi
Penyebab saya masih berpaling kepada kau
Aku masih berpaling kepada kau
Aku masih berpaling kepada kau

Itu '94
Tahun bahwa segala sesuatu mulai berubah
Dari sebelumnya, kau harus menjadi seorang wanita
kau dipaksa untuk mengubah cara kau
Untuk mengubah cara kau

Kemudian kau menemukan Tuhan
kau memberikan hidup kau kepada-Nya
Dan kau tidak bisa mengabaikan
Cintanya untuk kau
Dan aku ingin lebih hati kau

Jadi, ketika kau tersesat dan kau lelah
Ketika kau patah di dua
Biarkan cintaku membawa kau lebih tinggi
Penyebab saya masih berpaling kepada kau

Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan jika kau meninggalkan aku
Jadi jangan pergi
Segala sesuatu yang kau adalah siapa saya
Siapa saya hari ini .

Jadi, ketika kau tersesat dan kau lelah
Ketika kau patah di dua
Biarkan cintaku membawa kau lebih tinggi
Penyebab saya masih berpaling kepada kau
Aku masih berpaling kepada kau
Aku masih berpaling kepada kau

Karena aku , aku beralih ke kau...


Minggu, 02 Maret 2014

Cara untuk Move On. Dijamin berhasil 100%!

 Gak mau Air mata kalian jatuh lagi karenanya? Kalian bingung gimana cara move on yang efektif? nih gue kasih beberapa tips untuk kalian.

1. Tulis Nama nya dan kesalahannya di sebuah kertas.
    Mungkin bagi kalian ini hal yang gak masuk akal. mana mungkin dengan cara ini kalian bisa move on, iya kan? tapi tanggapan kalian itu sangat amat salah. dengan hal ini, kalian justru dapat dengan mudah melupakan dia. cara nya gampang, kalian cukup sediakan kertas gambar tanpa tulisan apapun. kemudian tulis nama dia di kertas itu. jangan lupa di bawah nama tulis juga kesalahan-kesalahan dia yang buat hati kalian jadi terluka. and than, kalian robek atau bakar kertas itu. gampang kan?

2. Buang semua yang berkaitan dengan dia.
    kalau cara yang pertama gak berhasil, lakuin cara yang ini. ini mungkin agak sulit. coba inget apa aja yang pernah dia kasih ke kalian? bisa berupa kado boneka, tulisan, aksesoris, atau apapun. buang semua itu. jika kalian masih menyimpan nya, gue jamin kalian gak akan bisa ngelupain dia. membuang sesuatu dari seorang yang kita suka itu dapat membuat kalian jadi lupa dengan dia. karena gak ada yang bisa kalian ingat-ingat dari dia kalau semua udah gak ada.

3. Putus Kontak.
    Hal yang gampang di lakuin tapi agak ragu kan? menghapus komunikasi dengannya akan dengan mudah kita dapat melupakan nya. Delete pertemanan kalian di Facebook kalau perlu di blok. bloklist nomernya, pin bb nya, blok account twitter nya, delete fotonya dari handphone kalian. HAPUS SEMUA! Jangan pernah ragu melakukan hal ini.

4. Jangan melihat Foto nya ataupun akun sosial nya lagi. 
    Ini hal yang gampang. sama seperti cara yang ketiga. jangan melihat fotonya atau apapun tentang dia. coba untuk melihat foto orang lain aja.

5. Ingat kesalahannya jangan kebaikannya.
    Ingat semua kesalahan-kesalahannya membuat hati kalian kesal. nah, rasa kesal itu lah yang akan mengubur nama dia di hati kalian. dengan sendiri nya kalian akan lupa dengan nya. kalau bertemu pun kalian akan ingat kesalahannya dan membencinya. coba untuk tak bertemu dia selama kurang lebih dua minggu.

6. Cari seseorang yang bisa buat kalian bahagia. 
    Lupakan dia. cari pengganti. cari teman yang bisa buat kalian tersenyum bahagia. atau lakukan hal yang menurut kalian mengasyikkan. seperti refleshing. hal ini akan membuat otak kalian jernih dan beberapa jam tak mengingatnya.

7. Berdo'a kepada Tuhan. 
    Ini wajib ya. tanpa doa 6 cara di atas tak akan berarti apa-apa. Tuhan lah yang dapat membantu kalian untuk melupakan dia. jika kalian tak berdoa, maka jangan harap kalian dapat melupakan semua kenangan tentang dia.

Oke sekian dari gue. maaf kalau kalian gak berhasil . oh iya, pastiin saat kalian ngelakuin 7 cara di atas, kalian gak nemuin dia ataupun bertemu dengannya. GOOD LUCK! :-)

Senin, 17 Februari 2014

Lirik Beserta Terjemahan | Pink feat Nate Ruess.

Right from the start, you were a thief
Sejak awal, kau adalah pencuri

You stole my heart and
Kau curi hatiku dan

I your willing victim
Akulah korbanmu yang rela

I let you see the parts of me
Kubiarkan kau melihat bagian-bagian diriku

That weren't all that pretty
Yang tak semuanya indah

And with every touch
Dan dengan setiap sentuhan

You fixed them
Kau sembuhkan semuanya

Now, you've been talking in your sleep
Kini kau sering ngelindur

Oh oh, things you never say to me
Oh oh, hal-hal yang tak pernah kau katakan padaku

Oh oh, tell me that you've had enough
Oh oh, katakanlah kau sudah muak

Of our Love, our Love
Akan cinta kita, cinta kita


CHORUS
Just give me a reason
Berilah aku satu alasan

Just a little bit's enough
Sedikit saja sudah cukup

Just a second, we're not broken
Sedetik saja, kita tak hancur

Just bent, we can learn to love again
Hanya bengkok, kita bisa belajar mencinta lagi

Oh, it's in the stars
Oh, tertulis di bintang

It's been written in the scars on our hearts
Telah tertulis pada luka-luka di hati kita

We're not broken
Kita tak hancur

Just bent, we can learn to love again
Hanya bengkok, kita bisa belajar mencintai lagi


I'm sorry I don't understand where
Maaf aku tak mengerti darimana

All of these is coming from
Asal semua ini

I thought that we were fine
Dulu kukira kita baik-baik saja

(Oh, we had everything)
(Oh, kita punya segalanya)

Your head is running wild again
Kepalamu  menggila lagi

My dear, we still have everything
Kasih, kita masih punya segalanya

And it's all in your mind
Dan semuanya ada di pikiranmu

(Yeah, but this is happenin')
(yeah, tapi akan terjadi)

You've been having real bad dreams
Kau sering alami mimpi yang sangat buruk

Oh oh, used to lie so close to me
Oh oh, dulu biasanya kau berbaring dekat denganku

Oh oh, there's nothing more than empty sheets
Oh oh, kini hanya ada selimut hampa

Between our love, our love
Di antara cinta kita, cinta kita

Ooooh, our love, our love
Ooooh,  cinta kita, cinta kita


CHORUS

Oh, tear ducts and rust
Oh air mata mengalir dan berkarat

I'll fix it for us
Kan kuperbaiki untuk kita

We're collecting dust
Kita kan kumpulkan debu

But our love's enough
Tapi cinta kita tlah cukup

You're holding it in
Kau mendekapnya

You're pouring a drink
Kau tuangkan minuman

No, nothing is as bad as it seems
Tak ada yang seburuk seperti kelihatannya

We'll come clean
Kita kan membereskannya


CHORUS (2x)

Ooh, we can learn to love again
Ooh, kita bisa belajar mencinta lagi

Ooh, we can learn to love again
Ooh, kita bisa belajar mencinta lagi

Oh, that we're not broken
Oh, bahwa kita tak hancur

Just bent and we can learn to love again
Hanya bengkok dan kita bisa belajar mencinta lagi